Rahasia Di Balik Stiker Visa Jepang di Paspor Kalian!
2018-05-10
Rahasia Di Balik Stiker Visa Jepang di Paspor Kalian!
Salah satu teman saya baru saja datang ke Jepang, dan saya terkejut ketika dia menunjukkan stiker visa Jepang yang tertempel di paspornya.
Kalian pasti bingung kenapa saya terkejut melihat stiker visa Jepang yang dimiliki oleh teman saya. Sebenarnya, desain stiker visa Jepang baru saja dirubah tahun ini, dan perubahan desain tersebut cukup mengejutkan bagi saya. Kenapa mengejutkan? sebenarnya stiker visa kecil ini yang dulunya memiliki desain Paulownia Crest (simbol pemerintahan Jepang), sekarang telah berubah menjadi gunung Fuji dan bunga Sakura.
Mulai bulan Februari tahun 2018, pemerintah Jepang telah mengganti desain stiker visa izin mendarat di Jepang dari Kirimon (paulownia crest/simbol pemerintahan Jepang) ke gunung Fuji dan bunga Sakura.
Perubahan desain ini sekilas terlihat biasa saja, tetapi sebenarnya memiliki arti yang cukup signifikan.
Sejarah Paulownia Crest
Di Jepang, Kikumon (segel bunga chrysantemum) adalah simbol kekasairan Jepang sejak zaman leluhur, yang mereprentasikan Kaisar Jepang dan keluarganya. Sebelum simbol Kikumon digunakan sebagai simbol kaisar Jepang, Kirimon (segel paulownia) digunakan sebagai simbol privat keluarga kaisar Jepang, dan di zaman modern ini, simbol Kirimon kebanyakan digunakan oleh pemerintah Jepang.
Kalian bisa melihat 2 segel ini di tempat yang berkaitan dengan keluarga kaisar Jepang. Contohnya, ema (plakat kayu persembahan) di Kuil Meiji Jingu memiliki gambar kedua segel tersebut.
Bahkan pintu kayu di gerbang Kuil juga memiliki simbol Kirimon.
Semenjak periode Meiji, Kirimon menjadi emblem perdana menteri Jepang dan simbol pemerintahan Jepang.
Pola Paulownia dipercaya memiliki pengaruh dari legenda Cina, dan menurut mitologi Cina, burung api Feniks hanya hinggap di pohon Paulownia. Kaisar Jepang di masa Kamakura mempercayai legenda ini dan beliau mengadopsi kirimon sebagai simbol kaisar Jepang.
Sebagai simbol keluarga kaisar Jepang, kedua segel bunga chrysanthemum dan paulownia terbit dan tenggelam sesuai dengan kejayaan kekaisaran Jepang. Ketika krisis ekonomi melanda kaisar Jepang, keluarga kaisar Jepang menjual hak pakai kedua segel tesebut ke pemerintah Jepang, sehingga pemerintah Jepang seperti Oda Nobunaga dan Toyotomi Hideyoshi bisa menggunakan segel tersebut walaupun mereka bukan merupakan salah satu anggota keluarga kaisar Jepang.
Setelah perang dunia kedua, kaisar Jepang kembali diangkat menjadi simbol Jepang, dan Kikumon dan Kirimon bertahan.
Sejarah Bunga Sakura
Walaupun bunga sakura dan bunga chrysanthemum dianggap sebagai bunga nasional Jepang, bunga sakura lebih dikenal sebagai simbol negara Jepang dibandingkan bunga lainnya. Faktanya, popularitas bunga sakura terus meningkat semenjak beberapa ratus tahun lalu, yang merupakan bagian dari modernisasi Jepang.
Kurang lebih 80% dari pohon sakura di Jepang merupakan variasi spesies Somei Yoshino. Somei Yoshino bukanla pohon sakura asli Jepang, tetapi seorang tukang kebun di daerah Komagome, Tokyo menanam variasi Somei Yoshino. Pohon sakura tersebut diberi nama Somei Yoshino, di mana Somei adalah sebuah nama area di Komagome, dan Yoshino adalah nama sebuah gunung yang terkenal di Nara, yang juga terkenal akan Yamazakura (sakura gunung) nya. Somei Yoshino tidak bisa mereproduksi bunga sakuranya secara alami, sehingga transplantasi diperlukan untuk melestarikan bunga sakura jenis Somei Yoshino.
Generasi awal orang Jepang lebih suka Yamazakura dibandingkan Somei Yoshino, dikarenakan mereka bisa melihat bunga dan daun pohon sakura secara bersamaan.
Yamazakura tidak perlu ditransplatasi, dan masa mekar Yamazakura lebih panjang dibandingkan Somei Yoshino. Berbeda dengan Somei Yoshino, masa mekar Yamazakura berbeda-beda. Masa mekar 2 pohon Yamazakura di area yang sama bisa berbeda 1 minggu lebih.
Di periode Meiji, di mana pemerintahan Tokugawa Shogun runtuh, dan kaisar Jepang kembali menjadi pemimpin Jepang, Jepang menghadapi kesulitan dalam menyatukan negaranya. Pada saat ini, pandangan orang Jepang tentang keindahan bunga sakura juga berubah. Dibandingkan dengan pohon sakura asli Jepang, Somei Yoshino yang mekar lebih banyak menjadi simbol Jepang.
Beberapa tahun ini, penurunan angka kelahiran dan penuaan Jepang menjadi masalah utama dan serius bagi Jepang. Untuk mengurangi efek dari tren ini, pemerintah berusaha menghidupkan industri turis Jepang dengan memanggil lebih banyak turis luar negeri. Oleh karena itu, desain stiker visa Jepang diganti dari Kirimon ke Sakura, dikarenakan reputasi Sakura lebih tinggi dibandingkan reputasi Kirimon.
Walaupun desain gunung Fuji dan bunga Sakura tersebut sangatlah cantik, fenomena menghilangnya simbol Kirimon dari paspor turis cukuplah menyedihkan.
Download aplikasi kami dan dapatkan diskon di toko terpopuler di Jepang!
iOSAndroid
Let us know if there is something that needs to be fixed: Feedback Form