Indonesia
Indonesia
TOP
Artikel
Mengapa barang yang hilang di Jepang hampir pasti kembali?
2020-02-14

Mengapa barang yang hilang di Jepang hampir pasti kembali?

Kehilangan barang adalah suatu hal yang tidak kita inginkan, dan pastinya kita akan merasa kesal ketika barang kita jatuh atau hilang. Di Indonesia, barang hilang biasanya tidak akan ditemukan kembali, tetapi hal ini tidak berlaku di Jepang. Tidak sedikit orang Jepang yang suka kehilangan barang, dan semua barang hilang tersebut hampir pasti kembali ke tangan pemilik barang tersebut. Hari ini kami akan membahas alasan mengapa barang hilang di Jepang hampir pasti semuanya kembali.

1.Banyaknya Jumlah Pos Polisi (Koban)

Pos polisi, yang disebut “Koban” dalam bahasa Jepang, memiliki peran penting dalam urusan barang hilang. Per tahun 2006, di Jepang kurang lebih ada 6362 pos polisi, dan kurang lebih ada 48700 polisi yang bekerja di pos-pos polisi tersebut. Lalu, apa peran pos polisi dalam kasus ini? Orang Jepang dari kecil diajarkan oleh orang tua dan para guru untuk mengembalikan barang hilang ke pos polisi terdekat. Mereka juga diajarkan untuk segera melapor ke pos polisi terdekat apabila barang bawaan mereka hilang. Hal-hal ini menjadi salah satu dari beberapa alasan mengapa pos polisi berperan besar dalam kembalinya barang hilang.

2.Rendahnya Tingkat Kriminalitas di Jepang

Rendahnya tingkat kriminalitas di Jepang juga menjadi alasan mengapa barang hilang hampir pasti kembali. Tingkat kriminalitas yang rendah memberi para polisi waktu yang lebih banyak untuk mengurusi barang hilang yang dikembalikan ke pos polisi. Mulai dari dompet, tas, telepon genggam, hingga payung plastik, berbagai macam jenis barang hilang biasanya dikembalikan ke pos polisi terdekat oleh orang yang menemukannya. Setiap tahunnya kurang lebih ada 26 juta barang hilang yang dikembalikan ke pos polisi terdekat.

3.Ajaran Otentosama

Orang Jepang sejak kecil telah mempelajari ajaran Otentosama. Otentosama berarti matahari, dan orang Jepang sering dihimbau oleh orang tua mereka dengan kalimat di bawah ini. “誰も見ていないと思って悪いことをしても、おてんとうさまが見ているよ!” Dibaca sebagai berikut “Dare mo miteinai to omotte warui koto wo shitemo, Otentosama ga miteiruyo!”, kalimat ini berarti bahwa walapun tidak ada manusia yang melihat kalian melakukan hal buruk, matahari mengetahui dan menyaksikan segala hal yang kalian lakukan. Diajarkan ajaran ini sejak kecil, orang Jepang memiliki moral yang baik sehingga takut untuk berbuat buruk, dan ini menjadi salah satu alasan mengapa orang Jepang selalu mengembalikan barang hilang ke pos polisi terdekat.

4.Kolektivisme = rasa kebersamaan yang tinggi

Jepang menganut sistem nilai budaya kolektivisme, dan salah satu efek positif dari menganut budaya ini adalah rasa kebersamaan yang tinggi. Dengan memiliki rasa kebersamaan yang tinggi, orang Jepang menjadi lebih peka akan kejadian yang ada di sekitar mereka. Karena itu, mereka juga memiliki rasa tolong menolong yang lebih tinggi. Orang Jepang hampir selalu mengembalikan barang hilang ke pos polisi terdekat atau ke lost & found terdekat karena mereka memiliki rasa empati dengan orang yang kehilangan barang tersebut, membayangkan apa yang akan mereka rasakan apabila barang mereka hilang.

5.Hukum Barang Hilang

Hukum barang hilang di Jepang menetapkan hal sebagai berikut. “Penemu barang hilang akan menjadi pemilik baru barang hilang tersebut apabila barang hilang tersebut tidak diambil setelah 3 bulan” “Pemilik barang diwajibkan memberikan upah 5% - 20% dari nilai barang hilang tersebut ke penemu barang” Kedua hokum di atas menjadi alasan mengapa orang Jepang hampir selalu mengembalikan barang yang hilang, karena mereka tidak akan dirugikan, tetapi akan diuntungkan. 5 hal di atas adalah alasan mengapa barang hilang di Jepang hampir pasti kembali ke tangan pemiliknya. Luar biasa kan?
Download aplikasi kami dan dapatkan diskon di toko terpopuler di Jepang! iOS Android Beritahukan kami apabila artikel ini perlu diperbaiki Form laporan & masukan
Let us know if there is something that needs to be fixed: Feedback Form